Website yang di buat untuk membagikan informasi materi untuk semua tingkatan seperti palajaran PAI, Informatika dan yang lannya. Selain itu, ada juga daftar harga terbaru smartphone, kamera dan juga alat elektronik lainnya yang terus saya update mengikuti perkembangan teknologi masa ini.
Geser kebawah untuk membaca artikel!
Beranda
› Ar-Ra'du
› PAI
› Bacaan, artinya, kosakata, serta kandungan Ar-Ra'du 11
Bacaan, artinya, kosakata, serta kandungan Ar-Ra'du 11
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
[767]. Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768]. Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Kenikmatan yang dilimpahkan Allah kepada suatu masyarakat, bisa saja hilang dan berubah menjadi adzab apabila masyarakatnya berbuat durhaka dan maksiyat kepada Allah. Begitupun sebaliknya, keadaan yang buruk yang menimpa masyarakat akan berubah menjadi menyenangkan dan penuh nikmat apabila masyarakatnya berlaku takwa dan beramal sholeh.
Perubahan keadaan masyarakat dari positif ke negative ataupun sebaliknya tersebut sudah menjadi sunnatullah. Allah telah membuat aturan-aturan baku di alam ini, siapapun yang dapat menjalankan aturan-aturannya ini maka ia telah berhasil merengkuh sunnatullah.
Ada anggapan keliru dikalangan masyarakat, bahwa makna surat Ar Ra’d ayat 11 selalu diartikan Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka sendiri mau merubahnya, ini adalah tafsir yang keliru dan sesat, sebab yang dirubah oleh Allah dalam ayat itu adalah keadaan seseorang terkait dengan hukum sebab akibat.
Perubahan yang mesti dilakukan adalah perubahan secara individu yang dapat berdampak secara universal, karena perubahan secara bersama inilah yang dikehendaki oleh Allah terbukti dengan penggunaan kata kaum. Perubahan yang dilakukan secara bersama-sama ini akan membawa imbas yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar