Geser kebawah untuk membaca artikel!

Kata Kata Bijak Untuk Menghilangkan Galau Terbaru 2017

Advertisement

loading...
Galau Karena Cinta - Tentu banyak yang menyimpan definisi pribadi tentang kata "galau". Perputaran topik perbincangan masalah satu ini di media-media sosial sangatlah cair dan riuh. Dari sekadar curahan hati di linimasa hingga tulisan puitis berbentuk prosa, banyak orang mendefinisikan "galau" sebagai sebuah bentuk perasaan yang kurang nyaman, sedih, gelisah, menyesal, bingung, dan sebagainya. Tapi, apa definisi sebenarnya kata "galau"? Nah, satu-satunya cara yang bisa kita tempuh untuk mematenkan keyakinan adalah dengan mencari kata "galau" di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perhatikan definisi galau berikut: ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau Nah, dari bahan referensi di atas, bisa kita simpulkan sementara bahwa pada kenyataannya, "galau" lebih dekat artinya dengan kegiatan beramai-ramai, atau dalam kamus disebut "sibuk beramai-ramai". Galau digolongkan sebagai adjektiva, artinya kata sifat yang biasanya ikut pada sebuah subjek berupa nomina. Sedangkan, satu-satunya pengertian yang menyangkut kondisi psikologis, adalah keadaan "kacau tidak keruan" yang lebih tepat dirujuk kepada keadaan pikiran. Secara bahasa, memang tidak salah jika "galau" disejajarkan artinya dengan keadaan mental sementara yang tidak tenang, sedih, dan sebagainya seperti selama ini kita dengar dari banyak media. Hanya saja, pemekaran arti lain yang dalam kamus lebih diutamakan, bisa dipahami sebagai bagian dari pemaknaan kata. Takutnya, di suatu saat kita sedang "sibuk beramai-ramai", lantas berucap, "Aku sedang galau," lalu orang-orang menertawakan kita. Semata-mata karena di pikiran mereka galau itu adalah kesedihan yang mendalam dan membingungkan. Bahasa Indonesia termasuk rumpun bahasa yang dianggap masih "miskin" dalam perbendaharaan kata. J.S. Badudu pernah menuliskan bahwa kosakata Bahasa Indonesia hanya sekitar 77.000, kalah jauh dengan bahasa negara-negara tetangga yang rata-rata jumlahnya enam digit. Itulah mengapa, proses asimilasi makna kata dan penyerapan dari  kata-kata bahasa asing masih dilakukan guna memperkaya Bahasa Indonesia. Tak terkecuali "galau" ini, kata-kata yang termasuk golongan kata-kata "baru" perlu dijelaskan secara tepat dan definitif kepada publik. Mulai dari makna sebenarnya, hingga ke makna-makna turunan. Akan sangat disayangkan jika nantinya kata baru dikenal tersebut kemudian menjadi istilah yang digunakan di banyak bidang, termasuk bisnis periklanan, dalam kapasitasnya sebagai istilah publik yang definitif-relatif, bisa diartikan apa saja oleh siapa saja. Padahal, kita masih punya KBBI sebagai panduan penentuan arti kata. Sayang sekali kalangan bisnis kita saat ini hanya latah menggunakan kata-kata baru yang terlanjur populer. Patut diakui belum banyak di antara kita yang dengan sadar mencari kamus begitu muncul kata-kata baru yang terkenal di media-media sosial. Sifat ikut tren popular yang seharusnya menjadi jembatan bagi publik untuk mengakses ilmu-ilmu pasti seperti bahasa justru terkesampingkan oleh keriuhan perbincangan sementara. "Galau" tetaplah diartikan sebagai sedih, gelisah, bingung, bimbang, dan sebagainya, tidak masalah.



Cinta itu ibarat matematika seberapa pun sulit rintamg an nya pasti ada penyelesaian nya.

Aku juga faham ko kenapah kamu pengen memendam rahasia pribadi kamu karna kamu gak mau kalo sampe orang lain tau karena orang lain tidak bisa mengarti kan nya.

Cukup lupakan kekecewaan itu, dan kembali tersenyum...

Walaupun kini kau yang membuat ku patah hati, tapi aku akan selalu ingat bahwa kamu pernah membuat ku bahagia, inti nya semua jangan lah kamu anggap orang yang pernah nyakitin kita itu jahat meskipun kita di sakiti kita gak perlu dendam, karema tuhan lah yg akam membalas semua itu...

Mendengarkan lagu-lagu kesukaanmu adalah caraku memelihara kenangan, dengan sebaik-baiknya melupakan kenangan.

Dimana ada saatnya berharap dan ada saatnya berhenti berharap . Ada juga fasenya memperjuangkan dan ada fasenya mengikhlaskan.

Dalam mencintai seseorang jangan terlalu tinggi dalam menghayal karena sakit ketika jatuh..

Selalu ada masa dimana kita tiba-tiba kesel, pingin ngamuk, gregetan banget, tapi engga ngerti penyebabnya apa.

Alasan gue gak gampang percaya sama orang itu cuma satu, karena gue gak mau dibohongin. Dibohongin itu sakit, nyeseklah pokoknya.

Cinta itu harus memiliki kalau tidak memiliki bukan cinta namanya.. Karena tidak ada orang yang ikhlas orang yang kita cintai bersama dengan orang lain!!

Jika mimpi adalah satu-satunya cara agar aku bisa bersamamu, maka aku tidak akan pernah mau membuka mataku..

Jangan mencintai kekasihmu karena tampangnya.. Ketika ia menjadi tua. kamu tak lagi mencintainya..

Berdoalah Bukan Hanya Kamu KARENA Memiliki Keinginan, Tetapi Bersyukur Atas Segala Yang Telah Diberikan Kepadamu oleh tuhan ...

Advertisement

loading...

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan download dan lihat video pembahasan yang lebih mudah!

search