Teks anekdot merupakan Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untung menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum. Anekdot di sajikan untuk menghibur pendengar atau penonton dan si pemain mencoba untuk menjadi si karakter yang di mainkannya, anekdot bisa berupa drama dan jumlah pemain bisa berapa orang saja tapi tidak kurang dari 2 pemain, anekdot bisa membuat para penonton menjadi terbawa suasana bila sang pemain bisa menghayati peranya masing masing. Nah sekarang saya akan membagikan sedikit atau beberapa cerita anekdot yang mempunyai 4 jumlah pemain. langsung saja kita simak ...
Disuatu sore, ada dua anak sekolah yang berjalan-jalan di taman untuk melepas lelah.
C : “Kamu nimum apa sih? Bagi-bagi dong!” (mengambil minuman B)
B : “Gak usah maksa gitu. Ini, aku kasih.”
C : “Hehehe, aku habisin ya?” (tersenyum lebar)
B : “Terserah.” (pasrah)
Minuman B telah habis. Dengan cueknya C membuang kaleng miuman itu dan jatuh tepat di samping kakinya tetapi B tidak mengetahuinya.
B : “Eh, aku punya pisang. Kamu mau?” (memberikan sebuah pisang)
C : “Boleh. Kebetulan aku lapar.” (mengelus perut)
Mereka kembali melanjutkan jalan-jalan mereka. Disudut taman ada seorang tuna netra bernama A yang berjalan-jalan menggunakan tongkat. Tiba-tiba…
A : “Astagfirullah, apa ini?” (mengambil benda yang membuatnya terjatuh)
A : “Ternyata kaleng. Siapa yang tega membuang sampah disini. Bukannya banyak tempat sampah di tempat ini?” (berjalan kearah tempat sampah)
Dari jauh ada B sedang memperhatikan A.
B : “Lihat orang itu, dia buta tetapi dia peduli.”
C : “Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.” ( terlihat bingung )
B : “Kau ini bagaimana sih? ( terlihat kesal ) Orang buta itu saja mau peduli dengan lingkungan, kamu mau kalah sama dia?”
C : “Ya enggak lah. Secara aku lebih sempurna dari dia. Masa aku kalah sama orang buta seperti dia?” ( berbicara sombong )
B : “Jangan sombong begitu. Bukannya kamu yang membuang kaleng ditempat itu?” ( sambil menunjuk tempat A )
C : ( terlihat gelisah ) “E-e-eng-enggak kok. Jangan asal nuduh dong!” ( terlihat marah )
B : “Gak usah bohong. Aku lihat sendiri kok. Cepat minta maaf.”
C : “Ogah. Cuma buang kaleng satu aja kamu udah berisik. Gak usah sok deh.”
B : (menggelengkan kepala) “Kamu itu, sudah salah tidak mau minta maaf. Bagaimana kalau orang buta tadi terluka?”
C : “Gak usah berlebihan.”
Tanpa mereka berdua sadari, A mulai mendekati mereka.
B : “Kam……”
A : “Halo, aku dengar daritadi kalian seperti membicarakan aku yang buta. Ada apa ya?”
B : “Maafkan kami. Bukan maksud kami membicarakanmu. Aku hanya menasehati temanku ini.” ( sambil menyenggol bahu C )
A : “Memangnya temanmu itu kenapa?” ( terlihat bingung )
C : “Aku gak….”
B : ( memotong ucapan C ) “Dia buang sampah sembarangan.”
A : “Itu tidak baik.”
C : “Cerewet. Memang kamu siapa? Polisi?”
A : “Ya, aku polisi.”
A bertingkah seperti seorang polisi. Dia berjalan memutari C, seolah-olah C adalah seorang penjahat.
A : “Kamu melakukan kejahatan yang besar Nak.” ( bersuara laki-laki )
B : “Kejahatan besar apa yang teman hamba lakukan Pak Polisi?”
A : “Temanmu membuang sampah sembarangan yang menyebabkan sesorang tuna netra terjatuh.”
C : “Hei, buta! Darimana kamu tau aku yang membuangnya? Jangan menuduhku!” (terlihat marah)
A : “Si buta itu memberitahuku. Dia mendengar perbicaraan kalian berdua. Sebaiknya kau mengaku anak muda atau hukumanmu akan semakin berat.”
B : “Memangnya Tuan akan memberi teman hamba hukuman apa?”
A : “Temanmu ini harus memastikan taman ini bersih tanpa sampah hingga taman ini tutup, jika saat aku memeriksa masih ada sampah dia harus melakukannya lagi sampai seminggu.” ( bernada menakut-nakuti )
C : “Kau ini buta! Sadari itu!”
A : “Enak saja, aku tidak buta. Yang buta itu yang melapor kepadaku tadi. Ini tangan yang menyebabkan orang lain terluka.” ( memegang tangan C )
B : “Sudahlah kawanku yang baik, lakukan hukumanmu. Jangan membantah.”
C : “Aku muak dengan kalian!”
C berjalan menjauh. Tanpa dia sadari ada kulit pisang didepannya. Dia pun terpeleset.
C : “Siapa yang membuang kulit pisang disini?” ( terlihat sangat marah )
B : “Bukannya itu kulit pisang yang kau buang tadi?” ( berteriak dari jauh, C tertunduk malu )
C : ( ekspresi kesal ) Baiklah Pak Polisi, hamba menerima hukuman hamba.”
A dan B : “Bagus anak muda. Hahahaha…” ( tertawa terbahak-bahak )
Suatu hari di sebuah gedung terbuka, seorang calon legislatif sedang berkampanye, ia mengumbar janji-janjinya.
Caleg : "Bersama saya, saya akan memimpin masyarakat semua, mengayomi, dan mensejahterakan, saja janji setelah saya duduk yak ada yang kelaparan. Saya akan menjabat dengan jujur dan ikhlas untuk rakyat.
Cureng : (Komat kamit menirukan kata-kata orang itu)
Cigul : "Lama-lama monyong kau, Reng."
Cureng : "Asal gak semaju monyong lo."
Cigul : "Buset dah! Eh, Reng. kayaknya ini pantas di coblos."
Cureng : (menyipitkan mata) "Ku hajar kau! Kau tahu wajahnya?"
Cigul : "Jelas tahu lah!"
Cureng : "heh, tunggu nanti." (sinis)
Pagi- pagi sekali, bahkan saat matahari masih dibelakang pelupuk mata, cureng terlah menyusuri jalan-jalan.
Cureng : "Muka sampah, muka sampah, lalalala, muka sampah, hahaha muka sampah, (Bersenandung sembari meniti tepian jalan)
Cigul : "Eh maling!" bising kau subuh-subuh gini! ayam saja belum berkokok, kau sudah berkicau!"
Cureng : "Ini aku kawan, Cureng."
Cigul : "Ebuset!" (berlari menarik sarung ke arah Cureng) "Ampun pak, jangan marah, apa yang kau kerjakan?"
Cureng : "Kau masih ingat wajah ini?" (menunjuk spanduk kampanye yang ia coret-coret)
Cigul : "Yang kemarin kau monyong-monyongin kan?"
Cureng : "Nah, Pintar!" (Menepuk jidad Cigul) "Kau lihat wajahnya, cipipinya ada tahi lalat hitam besar, ya... bisa dikatain tompel lah. Ehm... di jidadnya ada nehi-nehi India, ditelinganya ada anting wanita yang anjang menjuntai. hehehe (terkekeh)
Cigul : "Para! itu kan kau yang buat!"
Cureng : "Cantik kan? Hehe"
Tiba-tiba mobil pembawa sepanduk itu berhenti didekat Cureng dan Cigul
Pemasang Spanduk : "Sial kau! Kenapa kau coret-coret?"
Caleg : "Kau tahu berapa uang yang saya habiskan untuk membuat satu spanduk ini?"
Cureng : "Seribu? Sejuta? Satu milyar? atau satu triliun?"
Caleg : "Ah,,, Bocah!!"
Cureng : "(memonyong-monyongkan bibir) kau ingat kan saat kau teriak-teriak dihadapan rakyat?" (mengejek)
Caleg : "Iya, kenapa emangnya?"
Cureng : "Saya ini raktat dan Anda harus ikhlas akannya." (menyejek)
Caleg : (tercengang tak berdaya)
Cureng : "Mati kau, Nak!!! Hahaha"
Disisi lain 3 orang anak sedang dimarahai ibunya
IBU : hey, kenapa baju kalian kotor, nak?
ANAK 1 : kami terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
IBU : lalu kenapa baju kalian basah?
ANAK 2 : kami tenggelam dalam lautan luka dalam.
IBU : trus kenapa kalian pulangnya lama?
ANAK 3 : kami tersesat dan tak tau arah jalan pulang..
IBU : NAKAL BANGET YA KALIAN INI, GIMANA NANTI KALIAN TANPA IBU???
ANAK 1,2,3 : ♫♪ KAMI TANPAMU BUTIRAN DEBU ♫♪.
Waktu telah merubah semuanya, begitu pun juga bagaimana orang mencari pekerjaan. Pada zaman ini mencari pekerjaan itu susah. Contoh seperti keluarga Bapak reynal yang sangat kekurangan. Dia yang kesehariannya hanya mencari pekerjaan.Suatu hari Pak reynal sedang bertengkar dengan istrinya karena tidak kunjung mendapat pekerjaan.
Istri :”Ayah kapan kamu dapat pekerjaan?”.
Pak reynal :”Iya bunda, ayah ini lagi mencari pekerjaan”.
Istri :”Mau makan apa kita nanti yah?”.
Pak reynal :”Sabarlah bun mungkin ini ujian dari tuhan”.
Istri :”Sabar-sabar…memangnya dengan sabar bias membuat kita kenyang”.
Pak reynal :”Bunda kok cerewet baget sih?”.
Istri :”Bunda itu bukannya cerewet, tapi bunda memikirkan kebutuhan keluarga kita”.
Pak reynal :”ya bun, ayah juga ini sedang usaha. Mungkin allah sedang menguji kita”.
Istri :”mau sampai kapan kita hidup seperti ini”.
Pak reynal :”bunda yang sabar ya, ayah janji akan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Bunda Doakan saja ayah yah!”.
Istri :”iya yah, bunda minta maaf yah”.
Pak reynal :”iyah ayah maafkan bunda”.
Istri :”yah kamu sedang apa kok serius sekali sih?”.
Pak reynal :”lagi buka google map, mau nyari lowongan pekerjaan yang nggak ada pelicinnya”.
Istri :”oh memang ada gitu yah?”
Pak reynal :”mungkin”.
Setelah itu pak reynal masuk ke kamar untuk siap-siap untuk pergi mencari pekerjaan.
Pak reynal :”bun, ayah berangkat dulu yah!”.
Istri :”iyah, ini ayah dasinya ketinggalan”.
Pak reynal :”oh iyah”.
Istri :”ya sudah kalau begitu bunda doakan semoga ayah dapat pekerjaan yang halal”.
Sang istri pun duduk dan berdoa.
Istri :”ya allah semoga sekarang Indonesia sedang membuka lowongan pekerjaan”.
Pak reynal :”amin, kalau begitu ayah pamit dulu”.
Istri :”ini yah bunda punya bunga buat ayah, semoga pulangnya ayah membawa bunga bank”.
Pak reynal :”ya”.
Setelah pamit kepada istrinya, pak reynal pun pergi untuk mencari pekerjaan.
Waktu terus berlalu tapi pak reynal belum mendapat pekerjaan.
Pak reynal :”hah susah sekali nyari pekerjaan yang halal, dimana-mana harus pake sogokan. Mungkin Disana ada yang lagi membutuhkan pekerja”.
Setibanya di tempat tersebut, pak reynal kaget karena banyak sekali orang yang mau melamar pekerjaan.
Pak reynal :”wah!, banyak sekali orang yang mau melamar pekerjaan disini. Kalau saya nunggu bisa lama.
Saya coba Tanya ke ibu itu sajalah”.
Pak reynal pun bertanya kepada seorang wanita yang ada di depannya.
Pak reynal :”bu maaf saya mau nanya”.
Bu santika :”ya silahkan, mau nanya apa?”.
Pak reynal :”ibu sudah berapa lama disini?”.
Bu santika :”ya kira-kira satu hari”.
Pak reynal :”lama banget, yang benar bu?”.
Bu santika :”hahaha bercanda kok. Saya disini kira-kira setengah jam”.
Pak reynal :”hehehe, boleh saya duduk bu?”.
Bu santika :”ya silahkan”.
Baru menunggu beberapa menit.Tiba-tiba kepala bu santika merasa sakit, dengan panik Bu santika langsung meminum obat bodrex. Pak reynal yang ada di dekatnya melihat kejadian itu dan langsung bertanya.
Pak reynal :”Bu sekarangkan bulan puasa, kenapa minum obat?”.
Bu santika :”itulah hebatnya bodrex, bias diminum kapan saja”.
Pak reynal :”oh memangnya ibu sedang sakit kepala yah?”.
Santika :”iya nich”.
Pak reynal :”oh itu yang di kepala apa bu?”.
Santika :”ini untuk hiasan rambut”.
Pak reynal :”oh mungkin ibu sakit kepala karena drum rambut itu”.
Santika :”ya enggak dong, ini kan dai luar neger!”.
Pak reynal :”kok harus dari luar negeri sih bu?”.
Santika :”soalnya barang Indonesia itu banyaknya yang kawe-an”.
Pak reynal :”ohooo gitu ya bu”.
Setelah menunggu beberapa lama. Pak reynal pun merasa bosan karena menunggu gilirannya.
Setelah sekitar satu jam akhirnya giliran pak reynal untuk masuk ke dalam.
Pak reynal :”permisi”.
Direktur :”silahkan masuk”.
Pak reynal pun segera duduk.
Direktur :”silahkan duduk”.
Pak reynal :”terima kasih”.
Direktur :”tolong berkas lamarannya”.
Pak reynal :”ini bu”.
Setelah direktur selesai membaca berkas lamaran tersebut.Dia pun langsung menanyakan beberapa pertanyaan.
Direktur :”kalau bapak diterima bekerja di perusahaan ini, bapak mau digaji berapa?”.
Pak reynal :”kurang lebih sepuluh juta ditambah tunjangan kesehatan, transportasi dan uang makan”.
Direktur :”sepuluh juta!!(direktur kaget). Ya sudah walau pun bapak lulusan sma, bapak akan diberi Lembur satu bulan, mobil dinas dan uang belanja lima juta perminggu”.
Pak reynal :”yang benar bu? Saya nggak percaya, ibu bercanda yah?”.
Direktur :”emangnya siapa yang duluan ngajak bercanda mau gaji sepuluh juta”.
Pak reynal pun langsung terdiam karena malu.
Pak reynal :”terus bu, apakah saya diterima bekerja disini?”.
Direktur :”maaf pak, bapak tidak diterima bekerja disini”.
Pak reynal :”kenapa bu? Kan saya sudah melengkapi persyaratan-persyaratannya”.
Direktur :”pak…. Di Negara ini untuk bias bekerja tidak semudah yang bapak pikirkan. Banyak orang Mau bekerja disini tidak diterima”.
Pak reynal :”kenapa bu?”.
Direktur :”ya bapak taulah?”
Pak reynal :”maksud ibu harus pake uang gitu?”.
Direktur :”ya bias dibilang begitu sih”.
Mendengar perkataan itu, pak reynal pun kesal.
Pak reynal :”emang harus kayak gitu yah bu?”. (dengan nada kesal).
Direktur :”nih bapak bias lihat sendiri di l pad saya, di perusahaan mana pun masuk kerja itu harus modalnya”.
Pak reynal :”ada uang diterima kerja, perusahaan macam apa ini”.
Kemudian pak reynal pulang ke rumah dengan tidak membawa kabar gembira karena dia belum mendapatkan pekerjaan.
Tak disangka dalam perjalanan pulang ke rumah pak reynal bertemu dengan teman sekolahnya dulu yaitu liana.
Pak Reynal :”coba kalau ada jin lampu yang bias mengabulkan permintaan kayak yang di fim-film”.
Liana :”assalamualaikum”.
Pak reynal :”waalaikum’salam, kamu siapa yah?”.
Liana :”kamu reynal bukan?”.
Pak reynal :”ya saya reynal, kamu siapa?”.
Liana :”saya liana teman sma kamu dulu”.
Pak reynal :”liana??(pak reynal mengingat-ngingat). Oooo liana yang suka kentut sembarangan itu bukan?”.
Bu santika :”saya korbanya nih!”.
Liana :”Aduh, sudah-sudah abaikan saja”.
Liana :”ya dulu sering dibilang begitu sih tapi sekarang tidak lagi”.
Pak reynal :”sebentar-sebentar, kamu memakai hiasan rambut drum yah? Kok orang-orang disini aneh-aneh sih, istri saya saja tidak”.
Liana :”berarti istri kamu itu kurang gaul”.
Pak reynal :”sedang apa kamu disini?”.’.
Liana :”saya habis belanja sayur di pasar. Kalau kamu sedang apa?
Pak Reynal :”nggak sedang apa-apa kok”.
Liana :”kamu lagi ada masalah yah rey?”.
Pak reynal :”nggak ada apa-apa cuman saya lagi nyari kerjaan tapi belum ada yang pas buat saya”.
Liana :”kebetulan sekali di tempat kerja saya lagi dibutuhkan security, yang nggak apa-apalah lumayan gajinya lima juta
pakreynal :”yang benar kamu?”.
Liana :”ya benerlah ngapain saya bohong. Ya sudah kalau gitu besok kamu bawa saja berkas Lamarannya”.
Pak reynal :”terima kasih telah membantu saya”.
Liana :”sama-sama. Semoga kamu diterima bekerja disana yah”.
Pak reynal :”amin”.
Liana :”kalau begitu saya pulang dulu yah, wasalamualaikum”.
Pak reynal :”waalaikum’salam”.
Keesokan harinya pak reynal langsung pergi ketempat dia mau melamar kerja dan pak reynal pun diterima bekerja di perusahaan tersebut.Dan pak reynal pun hidup bahagia dengan istrinya.
SELESAI
Ada seorang calon pegawai bernama Vina yang sedang melamar perkerjaan di perusahaan di perusahaan dan dia memasuki lobi perusahaan dan dia bertanya pada salah satu Karyawan bernama ivan.
Vina : "Mas, permisi mau nanya, Dimana Ruang Direktur?"
Ivan : "Anda serius mau keruang Direktur?"
Vina : "iya, emangnya kenapa?"
Ivan : "enggak, gini kalo beneran pengen tau ya saya kasitau, tapi kalo gak pengen ya udah enggak."
Vina : " iya serius, tolong beritahu sekarang !"
Kemudian
Karyawan tersebut mengantar Vina keruang direktur. setelah didalam ruangan direktur dia mengetuk pintu kemudian direktur tersebut mempersilahkan Vina masuk, direktur memperkenalkan namanya bernama Olif, setelah itu Vina mempertanyakan syarat-syarat untuk masuk keperusahaan tersebut.
Olif : "Ada keperluan apa anda kemari?"
Vina : "ini bu, saya mau melamar pekerjaan disini"
Olif : "oh, iya tapi disini anda minimal harus lulusan SMU"
Vina : "oh bgituya bu, tapi saya belom sampe lulusan SMK"
Olif : "mmmmmm, tapi...."
Kemudian anda OB yang bernama bagus memasuki ruangan tersebut dengan kebersihan ruangan tersebut sambil mengoceh sendiri.
Bagus : "Yaampun, begini ini ya rakyat indonesia kao membuang sampah, pantes kalo Indonesia bisa dibilang Negri sampah. Dimana-mana sampah, disini sampah, disini sampah, sampe bosen ngeliat sampah. ckckck Kalopun indonsia disiplin soal sampah gua gak bakal keterima diposisi ini -___-"
Kemudian siBagus tadi keluar dr ruangan kemudian ada seseorang yang ada didepan pintu.
ternyata orang itu calon pegawai juga yang mau melamar kerja disana Namanya Renti.
Bagus : "ada apa mbak?"
Renti : "kenalin mbak saya orang yang mau ngelamar kerja, tapi ngomong-ngomong itu sampah banyak banget?"
Bagus : "nah, udah ya mbak disini yang bagian bersih bersih itu saya, jadi mbak gak usah ikut ikut, didalem ada orang, jd mbak nunggu diluar aja ya"
Renti : "oh iya deh mkasih."
Bagus : "ok."
Kemudian ada orang yang mau melamar kerja lagi namanya Yulia. siYulia menghampiri Renti.
Yulia : "hai mbak mau ngelamar kerja?"
Renti : "enggak ! mau mandi -___- ya mau kerjalah mbak."
yulia :"hehe, kenalin mbak nama saya yulia, mbak namanya siapa?"
Renti : "Kepo lu ... dih, yadeh nama gue renti, eh taugak OB yang tadi bawa sampah banyak banget ya"
Yulia : "Curhat lo? Haha, gak gaaaak -_- gatau lah, biasalah rakyat indonesia kayak gtu, padahal udah ada tempat sampah masih aja buang sampah sembarangan"
Renti : "iyasih, du rakyat Indonesia itu emang bikin greget, knp sampahnya tadi gak didaur ulang aja? yakan? eh udah ah, kenapa malah ngerumpi"
Yulia :"iya kebawa suasana hihi"
C : “Kamu nimum apa sih? Bagi-bagi dong!” (mengambil minuman B)
B : “Gak usah maksa gitu. Ini, aku kasih.”
C : “Hehehe, aku habisin ya?” (tersenyum lebar)
B : “Terserah.” (pasrah)
Minuman B telah habis. Dengan cueknya C membuang kaleng miuman itu dan jatuh tepat di samping kakinya tetapi B tidak mengetahuinya.
B : “Eh, aku punya pisang. Kamu mau?” (memberikan sebuah pisang)
C : “Boleh. Kebetulan aku lapar.” (mengelus perut)
Mereka kembali melanjutkan jalan-jalan mereka. Disudut taman ada seorang tuna netra bernama A yang berjalan-jalan menggunakan tongkat. Tiba-tiba…
A : “Astagfirullah, apa ini?” (mengambil benda yang membuatnya terjatuh)
A : “Ternyata kaleng. Siapa yang tega membuang sampah disini. Bukannya banyak tempat sampah di tempat ini?” (berjalan kearah tempat sampah)
Dari jauh ada B sedang memperhatikan A.
B : “Lihat orang itu, dia buta tetapi dia peduli.”
C : “Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.” ( terlihat bingung )
B : “Kau ini bagaimana sih? ( terlihat kesal ) Orang buta itu saja mau peduli dengan lingkungan, kamu mau kalah sama dia?”
C : “Ya enggak lah. Secara aku lebih sempurna dari dia. Masa aku kalah sama orang buta seperti dia?” ( berbicara sombong )
B : “Jangan sombong begitu. Bukannya kamu yang membuang kaleng ditempat itu?” ( sambil menunjuk tempat A )
C : ( terlihat gelisah ) “E-e-eng-enggak kok. Jangan asal nuduh dong!” ( terlihat marah )
B : “Gak usah bohong. Aku lihat sendiri kok. Cepat minta maaf.”
C : “Ogah. Cuma buang kaleng satu aja kamu udah berisik. Gak usah sok deh.”
B : (menggelengkan kepala) “Kamu itu, sudah salah tidak mau minta maaf. Bagaimana kalau orang buta tadi terluka?”
C : “Gak usah berlebihan.”
Tanpa mereka berdua sadari, A mulai mendekati mereka.
B : “Kam……”
A : “Halo, aku dengar daritadi kalian seperti membicarakan aku yang buta. Ada apa ya?”
B : “Maafkan kami. Bukan maksud kami membicarakanmu. Aku hanya menasehati temanku ini.” ( sambil menyenggol bahu C )
A : “Memangnya temanmu itu kenapa?” ( terlihat bingung )
C : “Aku gak….”
B : ( memotong ucapan C ) “Dia buang sampah sembarangan.”
A : “Itu tidak baik.”
C : “Cerewet. Memang kamu siapa? Polisi?”
A : “Ya, aku polisi.”
A bertingkah seperti seorang polisi. Dia berjalan memutari C, seolah-olah C adalah seorang penjahat.
A : “Kamu melakukan kejahatan yang besar Nak.” ( bersuara laki-laki )
B : “Kejahatan besar apa yang teman hamba lakukan Pak Polisi?”
A : “Temanmu membuang sampah sembarangan yang menyebabkan sesorang tuna netra terjatuh.”
C : “Hei, buta! Darimana kamu tau aku yang membuangnya? Jangan menuduhku!” (terlihat marah)
A : “Si buta itu memberitahuku. Dia mendengar perbicaraan kalian berdua. Sebaiknya kau mengaku anak muda atau hukumanmu akan semakin berat.”
B : “Memangnya Tuan akan memberi teman hamba hukuman apa?”
A : “Temanmu ini harus memastikan taman ini bersih tanpa sampah hingga taman ini tutup, jika saat aku memeriksa masih ada sampah dia harus melakukannya lagi sampai seminggu.” ( bernada menakut-nakuti )
C : “Kau ini buta! Sadari itu!”
A : “Enak saja, aku tidak buta. Yang buta itu yang melapor kepadaku tadi. Ini tangan yang menyebabkan orang lain terluka.” ( memegang tangan C )
B : “Sudahlah kawanku yang baik, lakukan hukumanmu. Jangan membantah.”
C : “Aku muak dengan kalian!”
C berjalan menjauh. Tanpa dia sadari ada kulit pisang didepannya. Dia pun terpeleset.
C : “Siapa yang membuang kulit pisang disini?” ( terlihat sangat marah )
B : “Bukannya itu kulit pisang yang kau buang tadi?” ( berteriak dari jauh, C tertunduk malu )
C : ( ekspresi kesal ) Baiklah Pak Polisi, hamba menerima hukuman hamba.”
A dan B : “Bagus anak muda. Hahahaha…” ( tertawa terbahak-bahak )
Suatu hari di sebuah gedung terbuka, seorang calon legislatif sedang berkampanye, ia mengumbar janji-janjinya.
Caleg : "Bersama saya, saya akan memimpin masyarakat semua, mengayomi, dan mensejahterakan, saja janji setelah saya duduk yak ada yang kelaparan. Saya akan menjabat dengan jujur dan ikhlas untuk rakyat.
Cureng : (Komat kamit menirukan kata-kata orang itu)
Cigul : "Lama-lama monyong kau, Reng."
Cureng : "Asal gak semaju monyong lo."
Cigul : "Buset dah! Eh, Reng. kayaknya ini pantas di coblos."
Cureng : (menyipitkan mata) "Ku hajar kau! Kau tahu wajahnya?"
Cigul : "Jelas tahu lah!"
Cureng : "heh, tunggu nanti." (sinis)
Pagi- pagi sekali, bahkan saat matahari masih dibelakang pelupuk mata, cureng terlah menyusuri jalan-jalan.
Cureng : "Muka sampah, muka sampah, lalalala, muka sampah, hahaha muka sampah, (Bersenandung sembari meniti tepian jalan)
Cigul : "Eh maling!" bising kau subuh-subuh gini! ayam saja belum berkokok, kau sudah berkicau!"
Cureng : "Ini aku kawan, Cureng."
Cigul : "Ebuset!" (berlari menarik sarung ke arah Cureng) "Ampun pak, jangan marah, apa yang kau kerjakan?"
Cureng : "Kau masih ingat wajah ini?" (menunjuk spanduk kampanye yang ia coret-coret)
Cigul : "Yang kemarin kau monyong-monyongin kan?"
Cureng : "Nah, Pintar!" (Menepuk jidad Cigul) "Kau lihat wajahnya, cipipinya ada tahi lalat hitam besar, ya... bisa dikatain tompel lah. Ehm... di jidadnya ada nehi-nehi India, ditelinganya ada anting wanita yang anjang menjuntai. hehehe (terkekeh)
Cigul : "Para! itu kan kau yang buat!"
Cureng : "Cantik kan? Hehe"
Tiba-tiba mobil pembawa sepanduk itu berhenti didekat Cureng dan Cigul
Pemasang Spanduk : "Sial kau! Kenapa kau coret-coret?"
Caleg : "Kau tahu berapa uang yang saya habiskan untuk membuat satu spanduk ini?"
Cureng : "Seribu? Sejuta? Satu milyar? atau satu triliun?"
Caleg : "Ah,,, Bocah!!"
Cureng : "(memonyong-monyongkan bibir) kau ingat kan saat kau teriak-teriak dihadapan rakyat?" (mengejek)
Caleg : "Iya, kenapa emangnya?"
Cureng : "Saya ini raktat dan Anda harus ikhlas akannya." (menyejek)
Caleg : (tercengang tak berdaya)
Cureng : "Mati kau, Nak!!! Hahaha"
IBU : hey, kenapa baju kalian kotor, nak?
ANAK 1 : kami terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
IBU : lalu kenapa baju kalian basah?
ANAK 2 : kami tenggelam dalam lautan luka dalam.
IBU : trus kenapa kalian pulangnya lama?
ANAK 3 : kami tersesat dan tak tau arah jalan pulang..
IBU : NAKAL BANGET YA KALIAN INI, GIMANA NANTI KALIAN TANPA IBU???
ANAK 1,2,3 : ♫♪ KAMI TANPAMU BUTIRAN DEBU ♫♪.
SOGOKAN DIMANA-MANA
Istri :”Ayah kapan kamu dapat pekerjaan?”.
Pak reynal :”Iya bunda, ayah ini lagi mencari pekerjaan”.
Istri :”Mau makan apa kita nanti yah?”.
Pak reynal :”Sabarlah bun mungkin ini ujian dari tuhan”.
Istri :”Sabar-sabar…memangnya dengan sabar bias membuat kita kenyang”.
Pak reynal :”Bunda kok cerewet baget sih?”.
Istri :”Bunda itu bukannya cerewet, tapi bunda memikirkan kebutuhan keluarga kita”.
Pak reynal :”ya bun, ayah juga ini sedang usaha. Mungkin allah sedang menguji kita”.
Istri :”mau sampai kapan kita hidup seperti ini”.
Pak reynal :”bunda yang sabar ya, ayah janji akan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan. Bunda Doakan saja ayah yah!”.
Istri :”iya yah, bunda minta maaf yah”.
Pak reynal :”iyah ayah maafkan bunda”.
Istri :”yah kamu sedang apa kok serius sekali sih?”.
Pak reynal :”lagi buka google map, mau nyari lowongan pekerjaan yang nggak ada pelicinnya”.
Istri :”oh memang ada gitu yah?”
Pak reynal :”mungkin”.
Setelah itu pak reynal masuk ke kamar untuk siap-siap untuk pergi mencari pekerjaan.
Pak reynal :”bun, ayah berangkat dulu yah!”.
Istri :”iyah, ini ayah dasinya ketinggalan”.
Pak reynal :”oh iyah”.
Istri :”ya sudah kalau begitu bunda doakan semoga ayah dapat pekerjaan yang halal”.
Sang istri pun duduk dan berdoa.
Istri :”ya allah semoga sekarang Indonesia sedang membuka lowongan pekerjaan”.
Pak reynal :”amin, kalau begitu ayah pamit dulu”.
Istri :”ini yah bunda punya bunga buat ayah, semoga pulangnya ayah membawa bunga bank”.
Pak reynal :”ya”.
Setelah pamit kepada istrinya, pak reynal pun pergi untuk mencari pekerjaan.
Waktu terus berlalu tapi pak reynal belum mendapat pekerjaan.
Pak reynal :”hah susah sekali nyari pekerjaan yang halal, dimana-mana harus pake sogokan. Mungkin Disana ada yang lagi membutuhkan pekerja”.
Setibanya di tempat tersebut, pak reynal kaget karena banyak sekali orang yang mau melamar pekerjaan.
Pak reynal :”wah!, banyak sekali orang yang mau melamar pekerjaan disini. Kalau saya nunggu bisa lama.
Saya coba Tanya ke ibu itu sajalah”.
Pak reynal pun bertanya kepada seorang wanita yang ada di depannya.
Pak reynal :”bu maaf saya mau nanya”.
Bu santika :”ya silahkan, mau nanya apa?”.
Pak reynal :”ibu sudah berapa lama disini?”.
Bu santika :”ya kira-kira satu hari”.
Pak reynal :”lama banget, yang benar bu?”.
Bu santika :”hahaha bercanda kok. Saya disini kira-kira setengah jam”.
Pak reynal :”hehehe, boleh saya duduk bu?”.
Bu santika :”ya silahkan”.
Baru menunggu beberapa menit.Tiba-tiba kepala bu santika merasa sakit, dengan panik Bu santika langsung meminum obat bodrex. Pak reynal yang ada di dekatnya melihat kejadian itu dan langsung bertanya.
Pak reynal :”Bu sekarangkan bulan puasa, kenapa minum obat?”.
Bu santika :”itulah hebatnya bodrex, bias diminum kapan saja”.
Pak reynal :”oh memangnya ibu sedang sakit kepala yah?”.
Santika :”iya nich”.
Pak reynal :”oh itu yang di kepala apa bu?”.
Santika :”ini untuk hiasan rambut”.
Pak reynal :”oh mungkin ibu sakit kepala karena drum rambut itu”.
Santika :”ya enggak dong, ini kan dai luar neger!”.
Pak reynal :”kok harus dari luar negeri sih bu?”.
Santika :”soalnya barang Indonesia itu banyaknya yang kawe-an”.
Pak reynal :”ohooo gitu ya bu”.
Setelah menunggu beberapa lama. Pak reynal pun merasa bosan karena menunggu gilirannya.
Setelah sekitar satu jam akhirnya giliran pak reynal untuk masuk ke dalam.
Pak reynal :”permisi”.
Direktur :”silahkan masuk”.
Pak reynal pun segera duduk.
Direktur :”silahkan duduk”.
Pak reynal :”terima kasih”.
Direktur :”tolong berkas lamarannya”.
Pak reynal :”ini bu”.
Setelah direktur selesai membaca berkas lamaran tersebut.Dia pun langsung menanyakan beberapa pertanyaan.
Direktur :”kalau bapak diterima bekerja di perusahaan ini, bapak mau digaji berapa?”.
Pak reynal :”kurang lebih sepuluh juta ditambah tunjangan kesehatan, transportasi dan uang makan”.
Direktur :”sepuluh juta!!(direktur kaget). Ya sudah walau pun bapak lulusan sma, bapak akan diberi Lembur satu bulan, mobil dinas dan uang belanja lima juta perminggu”.
Pak reynal :”yang benar bu? Saya nggak percaya, ibu bercanda yah?”.
Direktur :”emangnya siapa yang duluan ngajak bercanda mau gaji sepuluh juta”.
Pak reynal pun langsung terdiam karena malu.
Pak reynal :”terus bu, apakah saya diterima bekerja disini?”.
Direktur :”maaf pak, bapak tidak diterima bekerja disini”.
Pak reynal :”kenapa bu? Kan saya sudah melengkapi persyaratan-persyaratannya”.
Direktur :”pak…. Di Negara ini untuk bias bekerja tidak semudah yang bapak pikirkan. Banyak orang Mau bekerja disini tidak diterima”.
Pak reynal :”kenapa bu?”.
Direktur :”ya bapak taulah?”
Pak reynal :”maksud ibu harus pake uang gitu?”.
Direktur :”ya bias dibilang begitu sih”.
Mendengar perkataan itu, pak reynal pun kesal.
Pak reynal :”emang harus kayak gitu yah bu?”. (dengan nada kesal).
Direktur :”nih bapak bias lihat sendiri di l pad saya, di perusahaan mana pun masuk kerja itu harus modalnya”.
Pak reynal :”ada uang diterima kerja, perusahaan macam apa ini”.
Kemudian pak reynal pulang ke rumah dengan tidak membawa kabar gembira karena dia belum mendapatkan pekerjaan.
Tak disangka dalam perjalanan pulang ke rumah pak reynal bertemu dengan teman sekolahnya dulu yaitu liana.
Pak Reynal :”coba kalau ada jin lampu yang bias mengabulkan permintaan kayak yang di fim-film”.
Liana :”assalamualaikum”.
Pak reynal :”waalaikum’salam, kamu siapa yah?”.
Liana :”kamu reynal bukan?”.
Pak reynal :”ya saya reynal, kamu siapa?”.
Liana :”saya liana teman sma kamu dulu”.
Pak reynal :”liana??(pak reynal mengingat-ngingat). Oooo liana yang suka kentut sembarangan itu bukan?”.
Bu santika :”saya korbanya nih!”.
Liana :”Aduh, sudah-sudah abaikan saja”.
Liana :”ya dulu sering dibilang begitu sih tapi sekarang tidak lagi”.
Pak reynal :”sebentar-sebentar, kamu memakai hiasan rambut drum yah? Kok orang-orang disini aneh-aneh sih, istri saya saja tidak”.
Liana :”berarti istri kamu itu kurang gaul”.
Pak reynal :”sedang apa kamu disini?”.’.
Liana :”saya habis belanja sayur di pasar. Kalau kamu sedang apa?
Pak Reynal :”nggak sedang apa-apa kok”.
Liana :”kamu lagi ada masalah yah rey?”.
Pak reynal :”nggak ada apa-apa cuman saya lagi nyari kerjaan tapi belum ada yang pas buat saya”.
Liana :”kebetulan sekali di tempat kerja saya lagi dibutuhkan security, yang nggak apa-apalah lumayan gajinya lima juta
pakreynal :”yang benar kamu?”.
Liana :”ya benerlah ngapain saya bohong. Ya sudah kalau gitu besok kamu bawa saja berkas Lamarannya”.
Pak reynal :”terima kasih telah membantu saya”.
Liana :”sama-sama. Semoga kamu diterima bekerja disana yah”.
Pak reynal :”amin”.
Liana :”kalau begitu saya pulang dulu yah, wasalamualaikum”.
Pak reynal :”waalaikum’salam”.
Keesokan harinya pak reynal langsung pergi ketempat dia mau melamar kerja dan pak reynal pun diterima bekerja di perusahaan tersebut.Dan pak reynal pun hidup bahagia dengan istrinya.
SELESAI
Ada seorang calon pegawai bernama Vina yang sedang melamar perkerjaan di perusahaan di perusahaan dan dia memasuki lobi perusahaan dan dia bertanya pada salah satu Karyawan bernama ivan.
Vina : "Mas, permisi mau nanya, Dimana Ruang Direktur?"
Ivan : "Anda serius mau keruang Direktur?"
Vina : "iya, emangnya kenapa?"
Ivan : "enggak, gini kalo beneran pengen tau ya saya kasitau, tapi kalo gak pengen ya udah enggak."
Vina : " iya serius, tolong beritahu sekarang !"
Kemudian
Karyawan tersebut mengantar Vina keruang direktur. setelah didalam ruangan direktur dia mengetuk pintu kemudian direktur tersebut mempersilahkan Vina masuk, direktur memperkenalkan namanya bernama Olif, setelah itu Vina mempertanyakan syarat-syarat untuk masuk keperusahaan tersebut.
Olif : "Ada keperluan apa anda kemari?"
Vina : "ini bu, saya mau melamar pekerjaan disini"
Olif : "oh, iya tapi disini anda minimal harus lulusan SMU"
Vina : "oh bgituya bu, tapi saya belom sampe lulusan SMK"
Olif : "mmmmmm, tapi...."
Kemudian anda OB yang bernama bagus memasuki ruangan tersebut dengan kebersihan ruangan tersebut sambil mengoceh sendiri.
Bagus : "Yaampun, begini ini ya rakyat indonesia kao membuang sampah, pantes kalo Indonesia bisa dibilang Negri sampah. Dimana-mana sampah, disini sampah, disini sampah, sampe bosen ngeliat sampah. ckckck Kalopun indonsia disiplin soal sampah gua gak bakal keterima diposisi ini -___-"
Kemudian siBagus tadi keluar dr ruangan kemudian ada seseorang yang ada didepan pintu.
ternyata orang itu calon pegawai juga yang mau melamar kerja disana Namanya Renti.
Bagus : "ada apa mbak?"
Renti : "kenalin mbak saya orang yang mau ngelamar kerja, tapi ngomong-ngomong itu sampah banyak banget?"
Bagus : "nah, udah ya mbak disini yang bagian bersih bersih itu saya, jadi mbak gak usah ikut ikut, didalem ada orang, jd mbak nunggu diluar aja ya"
Renti : "oh iya deh mkasih."
Bagus : "ok."
Kemudian ada orang yang mau melamar kerja lagi namanya Yulia. siYulia menghampiri Renti.
Yulia : "hai mbak mau ngelamar kerja?"
Renti : "enggak ! mau mandi -___- ya mau kerjalah mbak."
yulia :"hehe, kenalin mbak nama saya yulia, mbak namanya siapa?"
Renti : "Kepo lu ... dih, yadeh nama gue renti, eh taugak OB yang tadi bawa sampah banyak banget ya"
Yulia : "Curhat lo? Haha, gak gaaaak -_- gatau lah, biasalah rakyat indonesia kayak gtu, padahal udah ada tempat sampah masih aja buang sampah sembarangan"
Renti : "iyasih, du rakyat Indonesia itu emang bikin greget, knp sampahnya tadi gak didaur ulang aja? yakan? eh udah ah, kenapa malah ngerumpi"
Yulia :"iya kebawa suasana hihi"
Sekian dulu artikel saya untuk hari ini semoga dapat membangu kalian yang sedang mencari naskah anekdot yang berisi 4 orang bila ada cerita yang susah atau tidak enak anda bisa mengganti atau mengedit terlebih dahulu dan terimakasih atas kunjungan kalian semua ... :$
Tidak ada komentar:
Posting Komentar