Geser kebawah untuk membaca artikel!

Ceita Singkat Malin Kundang atau A Short Story From Malin Kundang

Advertisement

loading...


English Version

Ancient times, there was a poor family that is divided into a person's mother and her son who was named Malin Kundang. Because her father had left her, she also had to strive themselves to be able to support his family.

Malin is a smart boy but a little naughty. When he was growing up, Malin feels sorry for his mother who had previously tried hard to live it. Then Malin asked for permission to go abroad looking for a job in the big city.

"Mom, I want to go to town. I want to work to be able to help my mother here. "Pleaded Malin.
"Do not leave the mother alone, boy. Just have your mother here. "Said the mother denies.
"Let me go, ma'am. I pity see mother always worked until now. "Malin said.
"Well, son, but remember do not forget the mother as well as the village when you succeed there" Said the mother tears ari eyes.

Malin next day went to the big city by taking a ship. After one year more efforts, he succeeded in town rantauannya. Malin today so that even rich people also have a lot of merchant ships. As well as Malin has also been married to a beautiful woman there. News about Malin as the rich to the one to his mother. The mother is like the sound. He was always waiting at the beach everyday, expect the son of the puppet's eyes back and lift her degrees. But Malin never came.

One day istiri Malin Malin ask questions about the mother and her would be met with. Malin also can not deny the desire wife who is loved. Malin prepare for the journey towards the village wearing a large private boat pretty. In the end Malin also came to his village along with his wife and children.

Hearing the presence of Malin, the mother feels very happy. He even ran to the beach to speedily see his beloved son home.

"What is it you Malin, my son? This is your mother, you remember "Ask the mother.
 "Malin Kundang, my son, why did you go so long without anyone tell the news?" He said as he hugged Malin Kundang.

The wife were aghast see the fact that the old lady, smelly, filthy who hugged her husband, saying:
 "So the old woman, smelly, filthy this is your mother, Malin"

Because of shame, Malin Kundang also speedily remove her mother's arms and pushed him to the ground.
"I do not know you poor old woman" says Malin.
 "Basic old woman did not know themselves, as well as Any Any recognize my mother." Continue Malin snapped.

Hear the pronunciation of such biological child, the mother feels sad and angry. He did not think, children are very loved turned into a rebellious child.
 "Oh my God the power, if he is really my son, I beg you give her doom as well as the one to change him into stone." Prayer of the mother's wrath.

After a while the wind and thunder rumbled hit and destroy the ship Malin Kundang. Then, the Agency Malin Kundang so stiff and then blend with coral stone.

Versi Indonesia

Dahulu kala, tersebutlah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya yang bernama Malin Kundang. Karena ayahnya telah meninggalkannya, sang ibu pun harus bekerja keras sendiri untuk bisa menghidupi keluarganya.

Malin adalah anak yang pintar tapi sedikit nakal. Ketika dia beranjak dewasa, Malin merasa kasihan pada ibunya yang sedari dulu bekerja keras menghidupinya. Kemudian Malin meminta izin untuk merantau mencari pekerjaan di kota besar.

“Bu, saya ingin pergi ke kota. Saya ingin kerja untuk bisa bantu ibu di sini.” pinta Malin.
“Jangan tinggalkan ibu sendiri, nak. Ibu hanya punya kamu di sini.” kata sang ibu menolak.
“Izinkan saya pergi, bu. Saya kasihan melihat ibu terus bekerja sampai sekarang.” kata Malin.
“Baiklah nak, tapi ingat jangan lupakan ibu dan desa ini ketika kamu sukses di sana” Ujar sang ibu berlinang ari mata.

Keesokan harinya Malin pergi ke kota besar dengan menggunakan sebuah kapal. Setelah beberapa tahun bekerja keras, dia berhasil di kota rantauannya. Malin sekarang menjadi orang kaya yang bahkan mempunyai banyak kapal dagang. Dan Malin pun sudah menikah dengan wanita cantik di sana. Berita tentang Malin yang menjadi orang kaya sampai lah ke ibunya. Sang ibu sangat senang mendengarnya. Dia selalu menunggu di pantai setiap hari, berharap anak si mata wayangnya kembali dan mengangkat drajat ibunya. Tetapi Malin tak pernah datang.

Suatu hari istiri Malin bertanya mengenai ibu Malin dan ingin bertemu dengan nya. Malin pun tidak bisa menolak keinginan istri yang sangat dicintainya itu. Malin menyiapkan perjalanannya tersebut menuju desanya menggunakan sebuah kapal pribadinya yang besar nan cantik. Akhirnya Malin pun datang ke desanya beserta istri dan anak buahnya.

Mendengar kedatangan Malin, sang ibu merasa sangat gembira. Dia bahkan berlari menuju pantai untuk segera melihat anak yang disayanginya pulang.

“Apa itu kamu Malin, anak ku? Ini ibu mu, kamu ingat” Tanya sang Ibu.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirim kabar?" Katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Sang istri yang terkejut melihat kenyataan bahwa wanita tua, bau, dekil yang memeluk suaminya, berkata:
"Jadi wanita tua, bau, dekil ini adalah ibu kamu, Malin"

Karena rasa malu, Malin Kundang pun segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga jatuh.
“Saya tidak kenal kamu wanita tua miskin” kata Malin.
"Dasar wanita tua tak tahu diri, Sembarang saja mengaku sebagai ibuku." Lanjut Malin membentak.

Mendengar perkataan anak kandungnya seperti itu, sang ibu merasa sedih dan marah. Ia tidak menduga, anak yang sangat disayanginya berubah menjadi anak durhaka.
"Oh Tuhan ku yang kuasa, jika dia adalah benar anak ku, Saya mohon berikan azab padanya dan rubah lah dia jadi batu." doa sang ibu murka.

Tidak lama kemudian angin dan petir bergemuruh menghantam dan menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, Tubuh Malin Kundang kaku dan kemudian menjadi batu yang menyatu dengan karang.

Advertisement

loading...

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan download dan lihat video pembahasan yang lebih mudah!

search